JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendorong agar proses pemulihan kerusakan akibat gempa bumi yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Barat dapat diselesaikan dengan cepat sebelum masa tanggap darurat berakhir, yakni dalam 14 hari ke depan.

Perwakilan BNPB Suharyanto mengatakan bahwa proses verifikasi data dampak kerusakan juga dapat diselesaikan dengan cepat oleh pemerintah daerah bersama tim BNPB. “Sekarang data sudah tersedia, pemerintah daerah dapat segera memverifikasi dan mempercepat proses pemulihan,” katanya dalam sebuah pernyataan yang diterima di Jakarta, Kamis.




Dalam rapat koordinasi dengan para pejabat Jawa Barat di Bandung, Suharyanto mengungkapkan bahwa pemerintah pusat akan memberikan bantuan stimulus kepada warga yang rumahnya mengalami kerusakan ringan, sedang, atau berat.

Dia meyakinkan bahwa setiap korban yang rumahnya rusak berat akan menerima bantuan stimulan senilai R60 juta, R30 juta untuk kerusakan sedang dan R15 juta untuk kerusakan ringan. Diharapkan dengan demikian, warga yang rumahnya rusak tidak terlalu lama tinggal di pengungsian.

Data dari Pusat Pengendalian Operasi BPBD Jawa Barat menunjukkan bahwa total 4.483 rumah di enam provinsi/kabupaten/kota mengalami kerusakan: 534 rumah rusak berat, 476 rumah rusak sedang, 1.015 rumah rusak ringan, dan 2.458 rumah rusak.
Daerah terparah yang terdampak gempa berkekuatan 5,0 SR pada Rabu (18/9) pagi adalah Bandung (3.283 rumah), Garut (1.195 rumah), Bandung Barat (3 rumah), Cimahi (1 rumah), Purwakarta (1 rumah), dan Bogor (1 rumah).