Jakarta - Pilkada 2024 yang baru digelar beberapa hari lalu tampak berjalan tertib dan aman. Namun menolak hasil pemilu atas isu kecurangan bisa dianggap sebagai huru-hara. Sementara situasi yang aman dan damai diperlukan untuk memastikan proses transisi kepemimpinan dapat berjalan dengan baik.

Pada hari pemungutan suara, 6 pemilih mengumumkan hasil quick Count pemilu 2024. Sepasang calon presiden dan wakil presiden nomor 02, Prabowo-Gibran memperoleh lebih dari 50% suara, sehingga dipastikan pilpres akan digelar pada putaran 1. Sementara itu, 8 partai telah lolosambang batas parlemen, serta 1 partai dalam posisi "margin of error" menunggu hasil penghitungan KPU (actual count).

Seperti pemilu sebelumnya, hasil quick count lembaga survei ini sangat membantu dalam menentukan pemenang pemilu. Berdasarkan hasil perhitungan cepat, partai menentukan langkah dan strategi politik selanjutnya. Pemilu tampaknya berjalan dengan tertib, aman, dan damai.

Hampir semua pihak sepakat bahwa pemilu harus dilakukan secara damai di semua tahapan. Meski demikian, kemungkinan rusaknya ketenangan pemilu, terutama ketidakpuasan terhadap hasil pemilu, dapat memicu protes terhadap kekacauan tersebut.

Saat ini, kita dapat melihat bahwa kantor KPU dan Bawaslu telah menjadi subyek kegiatan behavioral, mulai dari beberapa hingga ribuan peserta. Mereka mewakili grup yang tidak menerima hasil penghitungan cepat. Isu kecurangan diledakkan untuk mendelegasikan hasil pemilu sebelum hasil pemilu diumumkan oleh KPU.

Tidak boleh dilupakan bahwa Forum Komunikasi Pensiunan Perubahan dan persatuan (FKP3) TNI-Polri mengangkat isu pemakzulan Presiden Jokowi dan mendiskualifikasi Prabowo Subianto Jibran Lacabumin Laca dari pilpres 2024. Pensiunan tersebut menilai paslon02Prabowo-Gibran dan Jokowi melakukan kecurangan sepanjang Pilkada 2024.

Pemungutan suara kembali dilakukan di sejumlah TPS di wilayah tersebut yaitu Boyolali, NTT, Gorontalo, Cimahi, Bandar Lampung dan masih banyak daerah lainnya. Bentuk komitmen ini untuk meminimalisir kecurangan pemilu oleh penyelenggara. Meski demikian, protes publik terhadap dugaan kecurangan belum surut. Sementara yang lain sedang mempersiapkan gugatan melalui mekanisme resmi di Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi.

Menghadapi situasi tersebut, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (TNI) dan aparat keamanan selalu siap dan menunggu untuk mengamankan situasi dan situasi hingga berakhirnya fase Partai Demokrat. Penulis sangat mengapresiasi kesiapan polri dan aparat keamanan dalam menjaga keamanan selama pelaksanaan Pilkada 2024.


Transisi Kepemimpinan

Situasi aman dan damai menjadi landasan utama untuk membangun transisi kepemimpinan yang dapat dilakukan sejak pengumuman hasil pemilu 2024/3. Transisi kepemimpinan tidak dipandang sebagai isu dangkal dalam demokrasi. Transisi yang mulusakan mempengaruhi pembangunan nasional yang lebih berkelanjutan. Dalam konteks ini, setidaknya ada beberapa program dalam negeri yang perlu diimplementasikan dalam transisi yang lebih sistematis dan terencana.

Pertama, program terkait hilirisasi industrialisasi atas dasar sumber daya alam dan sumber daya alam. Selain mendukung pertumbuhan ekonomi, sumber daya alam hilir juga menjadi salah satu langkah untuk meningkatkan peran Indonesia dalam rantai pasok global.

Sebelum hilir, ekspor Indonesia hanya 2,1 miliar dolar AS atau 30 triliun rupiah per tahun. Setelah kebijakan hilirisasi dimulai pada tahun 2020, nilai tambahnya setara toRp338 miliar atau Rp510 triliun. Saat ini, kinerja hasil hilirisasi menunjukkan bahwa pada tahun 2022 ekspor industri pengolahan non migas meningkat sebesar 16,5%.

Namun, upaya pengembangan sumber daya alam hilir masih menghadapi banyak tantangan. Tantangan tersebut antara lain keterbatasan infrastruktur dan energi, keterbatasan sumber daya manusia (SDM), keterbatasan teknologi dan barang modal, serta keterbatasan jari-jari dalam tata kelola kebutuhan produk hilir.

Banyaknya kendala dalam program hilirisasi ini menjadi fokus yang harus dipahami oleh presiden selanjutnya. Tidak ada hal lain untuk perkembangan yang lebih serius. Hal ini tidak mengherankan, karena hiliran ini banyak disoroti oleh negara-negara maju. Uni Eropa adalah salah satu wilayah yang paling ingin menentang hilir Indonesia dan membawanya ke meja WTO.1 Pada tahun 2022-10, Indonesia dinyatakan kalah.

1. Isu lain yang menjadi landasan industrialisasi yang berdampak signifikan terhadap negara adalah aspek lingkungan. Ada berbagai protes terhadap dampak lingkungan yang perlu ditingkatkan oleh pemerintah.

Oleh karena itu, keberlanjutan program hilirisasi ini harus dipersiapkan dengan matang untuk mewujudkan keseimbangan antara manfaat yang dapat diperoleh di kemudian hari dan dampak yang mungkin dirasakan. Selain itu, hilirisasi ini menjadi modal dasar untuk membangun Indonesia Emas2045.

Kedua, pengembangan kredit usaha. Pemerintah saat ini sudah memiliki sejumlah kredit untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM): Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Mekar, Wakaf mikro yang ada, dan misalnya pemerintah hingga tahun 2023-11-7, menurut data Program Sistem Informasi Kredit (SIKP), 204.17. Penyaluran kur triliunan rupiah kepada 318 juta debitur. Angka tersebut setara dengan 297 persen dari target Rp68, 74 triliun.

Kredit usaha dengan bunga yang ringan dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat di kemudian hari. Pada tahun 2023, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, kontribusi usaha kecil menengah terhadap PDB nasional sebesar 60,5 persen. Hal ini menunjukkan bahwa ia memiliki potensi untuk dikembangkan sehingga usaha kecil dan menengah di Indonesia dapat berkontribusi lebih jauh terhadap perekonomian.

Rupanya, keberhasilan kredit ini telah diperluas lagi ke sektor kelompok Milenial-Kreditstartup. Bisnis ini tentu sulit untuk mendapatkan kredit bank. Bisnisstartupbelum di mata bankbankable. Ini karena rata-ratastartupmasih baru dan transaksi pertama kecil atau tidak stabil. Terobosan ini tentunya membutuhkan persiapan untuk berintegrasi dengan program-program yang ada.

Ketiga, pembangunan infrastruktur. Dalam pemerintahan saat ini, infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, pelabuhan dan bandara sedang dibangun. Tentunya harus ada keberlanjutan dalam bentuk yang lebih maju.

Keberlanjutan ini sedang dikembangkan dalam bentuk infrastruktur yang lebih mikro dan digital. Tidak hanya proyek infrastruktur besar yang digalakkan, tetapi pembangunan infrastruktur kecil yang menjangkau berbagai desa juga digalakkan. Salah satu contohnya adalah pembangunan jalan desa yang dibiayai melalui dana desa yang dihimpun dari APBN.

Pengembangan infrastruktur teknologi digital tidak hanya memakan waktu, tetapi ada juga rencana untuk berintegrasi dengan pengembangan infrastruktur yang ada untuk memastikan keberlanjutannya.

Keempat, program penguatan teknologi dan pengembangan personel berprestasi. Memanfaatkan bonus demografi saja tidak cukup untuk memperkuat perekonomian. Kita perlu mengubah generasi muda. Selain fokus pada pendidikan, kualitas sumber daya manusia ditingkatkan dengan membangun sikap peduli, keterampilan manajemen dan knowledge management.

Pengembangan teknologi Inovasi sederhana dan berteknologi tinggi bertujuan untuk meningkatkan kemandirian. Ini termasuk transfer pengetahuan ke teknologi terbaru.

Anda tidak hanya harus dapat membanggakan bonus demografis, tetapi juga dapat mengelolanya dengan potensi dan kekuatan negara ini.

Keempat program di atas, menurut penulis, selain bernilai strategis, juga memiliki kenegaraan yang penting dan mendesak, sehingga membutuhkan transisi kepemimpinan yang lebih baik, tidak hanya sosok pemimpin, tetapi juga tim pendukung untuk membantu pemimpin terpilih di masa depan.

Semua sumber daya, pengetahuan, dan warisan pembangunan yang ada saat ini merupakan modal utama yang harus dikelola dengan lebih serius.

Membangun soliditas dan sinergi dengan seluruh komponen negara menjadi pilar penting dalam membangun Indonesia. Persatuan dan persatuan merupakan prasyarat utama untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan kata lain, menyatukan kekuatan dari berbagai aspek dan membangun sinergi dengan seluruh elemen bangsa akan memungkinkan kita untuk memupuk potensi keunggulan bangsa, membangun bangsa dan bangsa yang kuat dan tangguh untuk mewujudkan Indonesia yang maju untuk Indonesia Emas 2045.

* ) Ngasiman Djoyonegoro adalah Rektor Institut Sains dan Teknologi Alcamar, Analis Intelijen, Pertahanan dan Keamanan